Sabtu, 08 Juni 2013

Kewirausahaan 2



  KEWIRAUSAHAAN 2

1.      Perencanaan Usaha Baru
a.      Pengertian perencanaan, Unsur-unsur perencanaan, dan Alasan utama diperlukan perencanaan.
Ø  Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pemilihan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran. Dari kedua pengertian di atas sekarang dapat didefinisikan arti perencanaan usaha yaitu sebagai proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu. Jadi dalam perencanaan usaha terkandung adanya : 
·         Visi adalah cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan usaha tersebut.
·         Misi adalah maksud khas atau unik dan mendasar yang membedakan perusahaan dengan perusahaan lain serta mengidentifikasikan ruang lingkup kegiatan usaha atau perusahaan yang bersangkutan.
·         Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari usaha atau perusahaan tersebut.
·         Strategi adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan usaha dengan melibatkan semua sumberdaya atau faktor produksi yang dimiliki.
Ø  Unsur – Unsur Perencanaan
·         Tujuan, suatu rencana yang akan dilaksanakan harus mempunyai tujuan yang jelas dan mempunyai batasan akan tujuan tersebut (fokus). Dalam batasan ini dirinci tentang limit waktu yang akan dipakai, bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut dan lain sebagainya.
·         Politik, yang dimaksud dengan politik ini adalah kewenangan, delegasi dan pertanggung jawaban dalam pelaksanaan sebuah rencana. Sehingga tujuan yang telah direncanakan akan berhasil.
·         Prosedur, merupakan urutan tindakan atau kegiatan yang terorganisir dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
·         Anggaran atau Budget, merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pencapaian tujuan. Anggaran ini harus dibuat serealistis mungkin, sehingga beban dari pelaksanaan ini tidak tidak lah begitu berat.
·         Program, merupakan gabungan dari politik, prosedur dan anggaran serta perlu adanya alternatif tujuan bilamana tujuan utamanya tidak tercapai sebagaimana yang diharapkan.
Ø  Alasan Utama Diperlukan Perencanaan
Perencanaan berperan besar dalam menekan resiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan perencanaan, kita dapat memprediksi hal-hal tidak diinginkan yang mungkin akan terjadi di masa depan dan melakukan tindakan antisipasi semenjak dini.
Orang sering tidak menyadari betapa pentingnya perencanaan tersebut dan cenderung melakukan sesuatu tanpa perencanaan. Ada kutipan yang mengatakan "Everything won't go as smooth as planned ~ Semua tidak akan berjalan selancar yang telah direncanakan". Bahkan sesuatu hal yang telah direncanakan  belum tentu akan berjalan mulus sesuai dengan harapan dan mungkin akan mengalami gangguan pada saat pelaksanaannya. Apabila suatu kegiatan dilaksanakan tanpa perencanaan tentunya malah akan memiliki resiko yang lebih banyak dalam menjumpai gangguan pada saat pelaksanaannya.
Untuk kegiatan-kegiatan kecil mungkin saja perencanaan belum memiliki efek yang berarti apabila menemui kendala pada saat kegiatan berlangsung. Akan tetapi, apabila kegiatan berskala besar, maka dapat berakibat gagalnya kegiatan tersebut atau dalam bisnis maka akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar.


b.      Manfaat, Tipe, dan Klasifikasi Perencanaan.
Ø  Manfaat Perencanaan
·         Mengarah pada tindakan yang bertujuan.
·         Menghindari kesalahan atau risiko.
·         Memungkinkan pendelegasian tugas (kekuasaan).
·         Memungkinkan koordinasi.
·         Metode yang digunakan bisa lebih baik.
·         Bisa berhemat atau ekonomis dana.
·         Bisa menghemat tenaga manajemen.
·         Sebagai dasar untuk pengendalian.
Ø  Tipe Perencanaan
·         Menurut besaranya atau Segi ruang lingkup :
ü  Perncanaan Makro.
ü  Perencanaan Meso.
ü  Perencanaan Mikro.
·         Menurut Tingkatannya :
ü  Perencanaan Strategic.
ü  Perencanaan Koordinatif.
·         Menurut Jangka Waktunya :
ü  Perencanaan Jangka Pendek.
ü  Perencanaan Jangka Menengah.
ü  Perencanaan Jangka Panjang.
·         Menurut Sifatnya :
ü  Perencanaan Strategik.
Ø  Klasifikasi Perencanaan
·         Bidang Fungsional
Produksi, Pemasaran, Keuangan dan Personalia.
·         Tingkatan Organisasional
Keseluruhan organisasi dan Satuan kerja organisasi.
·         Karakteristik (sifat) Perencanaan
Kompleksitas, Fleksibilitas, Keformalan, Kerahasiaan, Biaya, Rasionalitas, Kuantitatif dan Kualitatif.

·         Waktu
Rencana jangka pendek, Menegah dan Jangka panjang.
·         Unsur – Unsur Perencanaan
Dalam wujud anggaran, Program, Proses, Kebijaksanaan, Pengembangan, dll.

2.      Penempatan SDM Dalam Organisasi Kewirausahaan
a.      Sumber – sumber tenaga kerja dan Tahapan proses seleksi.
Ø  Sumber – Sumber Tenaga Kerja
·         Sumber Intern.
·         Menggunakan jasa karyawan atau Pegawai lama.
·         Melalui lembaga-lembaga pendidikan.
·         Mengambil dari perusahaan lain.
·         Mencari langsung ke tempat sumber tenaga kerja.
·         Melalui Advertansi
·         Memanfaatkan kantor penempatan tenaga.
·         Seleksi.
Ø  Tahapan Proses Seleksi
Seleksi berhubungan erat dengan analisa jabatan. Hal ini terjadi karena karyawan atau pegawai yang diseleksi tersebut harus disesuaikan dengan analisa jabatan yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun hal-hal yang diseleksi meliputi :
·         Pendidikan.
·         Pengalaman.
·         Pengetahuan.
·         Kecerdasan.
·         Kesehatan.
·         Umur.
·         Bakat.
·         Kepribadian.
·         Jenis kelamin, dan lain sebagainya.
Setiap perusahaan harus dapat melakukan seleksi secara efektif dan efisien, dengan demikian metode seleksi yang dilaksanakan tersebut harus dapat memilih atau menetapkan karyawan yang paling tepat. Meskipun demikian masalah efisiensi dalam pelaksanaan metode seleksipun perlu diperhatikan. Efisiensi disini adalah dalam arti pengorbanan uang, energi, waktu dan sebagainya.

b.      Latihan dan Pengembangan, serta Tehnik yang dilakukan untuk Karyawan lama dan Karyawan baru.
Ø  Jenis – Jenis Pengembangan
·         Pengembangan secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literature yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya.
·         Pengembangan secara formal yaitu karyawan ditugaskan oleh perusahaannya untuk mengikuti pendidikan atau latihan karena tuntutan pekerjaan saat ini atau masa datang yang sifatnya nonkarier atau peningkatannya karir seorang karyawan.
Ø  Proses Pengembangan
·         Sasaran.
·         Kurikulum.
·         Sarana.
·         Pelatih.
·         Peserta.
·         Pelaksana.
Ø  Metode Pengembangan
·         Pelatihan atau Training.
·         Pendidikan.
Ø  Tehnik Yang Dilakukan Untuk Karyawan Lama Dan Karyawan Baru
·         Karyawan baru yaitu karyawan yang baru diterima bekerja pada perusahaan. Mereka diberi pengembangan agar memahami, terampil, dan ahli dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga para karyawan dapat bekerja efesien dan efektif pada jabatan pekerjaannya.Pengembangan karyawan baru perlu dilaksanakan agar teori dasar yang telah mereka kuasai dapat diimplementasikan secara baik dalam pekerjaannya.
·         Karyawan lama yaitu karyawan lama yang di tugaskan perusahaan untuk mengikuti pengembangan, seperti pada Balai Pusat Latihan Kerja. Pengembangan karyawan lama dilaksanakan karena tuntutan pekerjaan, jabtan, perluasan perusahaan, penggantian mesin lama dengan mesin baru, pembaruan metode kerja, serta persiapan untuk promosi. Jelasnya pengembangan karyawan lama perlu dilaksanakan agar para karyawan semakin memahami thecnical skill, human skill, manageril skill, supaya moral kerja dan prestasi kerjanya meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar