Minggu, 27 April 2014



ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN SOLVABILITAS


 

 
Disusun Oleh :

Nama : Anggun Endraswati
NPM : 40211905
Kelas : 3DA03











A.    Definisi Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat ditempuh untuk memperoleh dana.

B.     Contoh Perhitungan Rasio Likuiditas, Profitabilitas, dan Solvabilitas

Laporan Neraca Konsolidasian PT. Telekomunikasi Tbk. Dan Anak Perusahaan.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWxOkWAAltrPIfFvjfpiHci180FjLa4RqGI6V7RyrXdF5czvNC47gq19EmxjdjLV6W5bXIkKiztZaLsvj44rUZevP9gIcuHx3RzLAhleXYdwNfz5SSPO2alAlIULh19siDNs-EXmmZ7eg/s640/telkom+konsolidasi+lanjutan.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbIfnSw7J-6LrtWP2VHjb7EnzdMQgU4sBXI3I_IqoTCTq-sRrk1hZ2o9De_fkcCqDmL2OB5GKSuJNWhniIBdpzh9iBD8pG0Q8Jhxq-dyg6eq63cceUHGwS6gsEdWJKCiHrlI_wIAw8pf8/s640/Pt+Telkom+lanjutan+1.jpg

Laporan Laba Rugi PT. Telekomunikasi Tbk.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidTGmPgIMu_pl713N6EA78T-JKw6oHdK49eLM6KODqMynTDlC55g_fSgLz0kBGKz8yFZNZLg1PcEFLDurEjop6IUZRPNraqwINB7B0wVhyCy0ylivBr04Yfe7DmzpCFmXS57lJQSEL5U4/s640/LAPORAN+LABA+RUGI+TELKOM.jpg
           
C.    Perhitungan Analisis Rasio Likuiditas
Menunjukan besarnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo.
1.      Current Ratio
Rumus :
Aktiva Lancar
Hutang Lancar

Tahun 2009 :Rp16.186.024  X 100% = 0.601864751
                     Rp26.893.125                     
      = 60.18% atau 60.2%

Tahun 2010 :Rp18.730.627  X 100% = 0.914898662
                     Rp20.472.898
                                                                              = 91%

Analisis :
Pada tahun 2009, current ratio PT. Telkom Tbk 60.2% yang diperoleh dengan perbandingan akyiva lancar sebesar Rp.16.186.024 dengan hutang lancar sebesar Rp.26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp.1, hutang lancar tidak dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp.0.602.
Pada tahun 2010, current ratio perusahaan mengalami kenaikan dari 60.2% pada tahun 2009 menjadi 91% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan aktiva lancar sebesar Rp.18.730.627 dengan hutang lancar Rp.20.472.898. Ini berarti setiap Rp.1, hutang lancar belum dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp.0.91.

2.      Quick Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya atas aktiva paling liquid.
Rumus :
Aktiva Lancar – Persediaan X 100%
        Hutang Lancar

Tahun 2009 :Rp.16.186.024 – Rp.128.025 X 100% = Rp.16.057.999 X 100%
                                  Rp.26.893.125                            Rp.26.893.125
                                                                                   = 0.597104241
                                                                                   = 59.7% / 60%

Tahun 2010 :Rp.18.730.627 – Rp.90.140  X 100%  = Rp.18.640.487  X 100%
                                 Rp.20.472.898                             Rp.20.472.898
                                                                                  = 0.910495768
                                                                                  = 91%

Analisis :
Pada tahun 2009, quick ratio PT. Telkom Tbk 60% yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp.16.057.999 dengan hutang lancar Rp.26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp.1, hutang lancar belum bisa dijamin oleh quick asset sebesar Rp.0.6.
Pada tahun 2010, quick ratio mengalami kenaikan dari 60% pada tahun 2009 menjadi 91% pada tahun 2010 yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp.18.640.487 dengan hutang lancar Rp.20.472.898. Ini berarti setiap Rp.1, hutang lancar belum bisa dijamin quick asset sebesar Rp.0.91.

3.      Cash Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial kas dan bank.
Rumus :
  Kas (Bank)     X 100%
Hutang Lancar

Tahun 2009 :Rp.7.805.460 X 100%  = 0.290239977
                     Rp.26.893.125              
     = 29%

Tahun 2010 :Rp .9.119.849 X 100% = 0.445459602
                     Rp.20.472.898                      
     = 44.5%
Analisis :
Pada tahun 2009, cash ratio PT. Telkom Tbk sebesar 29% yang diperoleh dari perbandingan kas (bank) sebesar Rp.7.805.460 dengan hutang lancar sebesar Rp.26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp.1 hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp.0.29.
Pada tahun 2010, cash ratio PT. Telkom Tbk mengalami kenaikan dari 29% pada tahun 2009 menjadi 44.5% pada tahun 2010 , dengan perbandingan kas (bank) sebesar Rp.9.119.849 dengan hutang lancar sebesar Rp.20.472.898. Ini berarti setiap Rp.1 , hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp.0.445.

D.    Perhitungan Analisis Rasio Profitabilitas
Profitabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset. Dapat diartikan bahwa ratio profitabilitas mengidentifikasikan seberapa besar kemampuan aset  perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.
Rumus :
Laba Bersih Sebelum Pajak
                      Total Aktiva

Tahun 2009 :Rp.22.447.021   =  0.229486415 atau 0.23
                                 Rp.97.814.160

Tahun 2010 :Rp.21.416.351   = 0.214682081 atau 0.21
                                 Rp.99.758.447   

*Rendahnya profitabilitas tergantung pada :

1.      Operating Profit Margin
Menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap Rp dari penjualan yang dilakukan.
Rumus :     
Laba bersih sebelum pajak
                                Penjualan


      Tahun 2009 :Rp.22.447.021  =  0.331676185 atau 0.33 = 33%
                                       Rp.67.677.518

      Tahun 2010 :Rp.21.416.351  =  0.312058962 atau 0.31 = 31%
                                       Rp.68.629.181
    
2.      Asset Turnover
Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan untuk memperoleh pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan tersebut.
Rumus :
  Penjualan         
                 Total Aktiva

     Tahun 2009 :Rp.67.677.518  =  0,6918989847686674 atau 0.70 = 7%
                                      Rp.97.814.160 
                                                         
     Tahun 2010 :Rp.68.629.181  =  0,6879535825171777 atau 0.69 = 69%
                                      Rp.99.758.447   

E.     Perhitungan Analisis Rasio Solvabilitas
Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial baik jangka waktu pendek atau panjang apabila sekiranya perusahaan di likuidasi.
1.      Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio Leverage)
Menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang-hutang pada pihak luar dan digunakan untuk mengukur hingga sejuah mana perusahaan dibiayai oleh hutang.
Rumus :
Total Hutang
                  Total Modal



      Tahun 2009 :Rp.48.228.553  = 1.24775506 atau 1.25 = 125%
                                       Rp.38.652.260 
    
      Tahun 2010 :Rp.43.343.664  = 0.975796748 atau 0.97
                                       Rp.44.418.742  
    
      Analisis :
Pada tahun 2009, ratio hutang modal sebesar 125% yang diperoleh dari  perbandingan total hutang sebesar Rp.48.228.553  dengan penjualan sebesar Rp.38.652.260 . Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp. 1.25.
Pada tahun 2010 terjadi penurunan dari 125% pada tahun 2009 menjadi sebesar 97% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp.43.343.664 dengan penjualan sebesar Rp.44.418.742. Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp.0.97.

2.      Debt Ratio  
Menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva.
Rumus :
Total Hutang
Total Aktiva

Tahun 2009 :Rp.48.228.553  = 0.4930631 atau 0.5 = 5%
                                       Rp.97.814.160

       Tahun 2010 :Rp.43.343.664  = 0.434486154 atau 0.43 = 43%
                                        Rp.99.758.447 

        Analisis :
Dikarenakan Debt Ratio yang digambarkan oleh PT. Telkom semakin kecil, maka hutang yang dimiliki perusahaan pun semakin kecil dan ini berisiko finansial bahwa PT. Telkom Tbk mengembalikan pinjaman yang semakin kecil pula.


3.      Times Interest Earned Atau Coverage Ratio (Rasio Penutupan)
Rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga hutang jangka panjang.
Rumus :
Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak
                                        Beban Bunga

      Tahun 2009 :Rp.22.447.021  = 10.70956899 atau 10.70 = 1070%
                                       Rp.2.095.978

      Tahun 2010 :Rp.21.416.351  = 11.10786422 atau 11.11 = 1111%
                                       Rp.1.928.035

       Analisis :
Pada tahun 2009 ratio coverage PT. Telkom Tbk yakni sebesar 1070% yang diperoleh dari perbandingan laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp.22.447.021 dengan beban bunga sebesar Rp.2.095.978.
Pada tahun 2010 ratio coverage PT. Telkom mengalami kenaikan dari 1070%  pada tahun 2009 menjadi 1111% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan dari laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp.21.416.351 dengan beban bunga sebesar Rp.1.928.035.
                       
            Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar