Senin, 28 April 2014

Laporan Keuangan Konsolidasi Masalah Khusus(Kelompok 7)



LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI MASALAH KHUSUS

1.      Macam-Macam Masalah Khusus

a.       Laba antar perusahaan (intercompany profits).
b.      Obligasi antar perusahaan (intercompany bond holdings).
c.       Saham preferen dan saham biasa anak (subsidiaries with preffered and common stock).
d.      Deviden saham anak (stock deviden by subsidiary).

2.      Laba Antar Perusahaan
a, Laba atas sediaan.
b. Laba atas aktiva yang disusutkan.

3.      Laba Atas Persediaan
a.       Penjualan Oleh Induk
Ø  Penguasaan 100%
Ø  Penguasaan <100%

Semua penguasaan di atas, baik menggunakan metode equity maupun metode
cost, sistem pencatatannya adalah sama.

b.      Penjualan Oleh Anak
Ø  Penguasaan 100%
Ø  Penguasaan <100%

4.      Laba atas Aktiva Yang Disusutkan

a.       Penjualan Oleh Induk

Ø  Penguasaan 100%

Ø  Penguasaan <100%


Semua penguasaan di atas, baik menggunakan metode equity maupun metode cost, sistem pencatatannya adalah sama.


b.      Penjualan Oleh Anak
Ø  Penguasaan 100%
Ø  Penguasaan <100%

5.      Metode Pencatatan Obligasi Antar Perusahaan
a.       Penjualan Oleh Induk
Induk mengeluarkan obligasi 1.000 lembar @ Rp. 100, jangka waktu 10 tahun. Anak membeli 100 lembar dengan harga Rp. 9.400.

Tahun I

Keterangan
Induk
Anak
Eliminasi
Neraca Konsolidasi
Debet :






Investasi Obligasi

9.400

9.400


















Kredit :






Utang Obligasi
100.000

10.000



Diskonto Obligasi
(8.000)


800


LYD Induk


200











Ø  Utang obligasi dari 100.000, dijual sebesar Rp. 10.000 dengan harga Rp. 9.400. Amortisasi diskonto obligasi Rp. 800 (Rp. 8.000/10 tahun). Perubahan LYD Induk Rp. 200 (Rp. 10.000 – Rp. 9.400 – Rp. 800).





b.      Penjualan Oleh Anak
Anak mengeluarkan obligasi 1.000 lembar @ Rp. 100, jangka waktu 10 tahun. Induk membeli 100 lembar dengan harga Rp. 11.000.

Tahun I
Keterangan
Induk
Anak
Eliminasi
Neraca Konsolidasi
Debet :






Investasi Obligasi
11.000


11.000


















Kredit :






Utang Obligasi

100.000
10.000



Premi Obligasi

8.000
800



LYD Anak


200











Ø  Utang obligasi dari 100.000, dijual sebesar Rp. 10.000 dengan harga Rp. 11.000. Amortisasi premium obligasi Rp. 800 (Rp. 8.000/10 tahun). Perubahan LYD Anak Rp. 200 (Rp. 11.000 – Rp. 10.000 – Rp. 800).

6.      Saham Prefferen Dan Saham Biasa Anak
ada beberapa jenis modal saham prioritas, yang satu sama lain mempunyai akibat (pengaruh) yang berbeda-beda khususnya dilihat dari segi hak-hak penyertaannya. Sifat saham prefferen adalah :
a.       Tidak Kumulatif dan Tidak Berpartisipasi (TKTB)
Dimana klaim terhadap kekayaan bersih perusahaan sebatas nominalnya.
Hak kepemilikan atau klaim terhadap kekayaan bersih perusahaan terbatas hanya sebesar nilai nominal, dan saldo laba ditahan seluruhnya merupakan bagian dari para pemegang saham biasa. sebaliknya, saldo defisit seluruhnya menjadi tanggungan para pemegang saham biasa pula. Hak atas pembagian laba terbatas pada jumlah hak preferensinya untuk tahun buku yang bersangkutan dan tidak ada hak atas laba, jika perusahaan defisit (rugi).
b.      Kumulatif dan Tidak Berpartisipasi (KTB)
Klaim terhadap kekayaan bersih perusahaan sebatas nominalnya, dan mempunyai hak atas deviden. Hak atau klaim terhadap kekayaan bersih sebesar nilai nominal jika semua dividen yang menjadi haknya sampai dengan tanggal terakhir telah dibagikan. apabila ada dividen yang menunggak dalam satu tahun buku (periode akuntansi), maka hak atas dividen harus diperhitungkan dulu dari saldo laba yang ditahan, baru kemudian sisanya dianggap sebagai haknya para pemegang saham biasa. Dividen merupakan beban tetap dilihat dari segi kepentingan pemegang saham biasa, sama halnya biaya bunga modal asing.
c.       Tidak Kumulatif dan Berpartisipasi Penuh (TKB)
Dimana hak atas deviden hanya apabila perusahaan mengalami laba saja. Hak atau klaim terhadap kekayaan bersih sebesar nilai nominal. hak dividen (bagian laba) hanya diperoleh apabila perusahaan mendapatkan laba, sedangkan jika menderita rugi perusahaan tidak mempunyai hak atas dividen dalam tahun buku yang bersangkutan. Semua defisit yang terjadi menjadi tanggung jawab pemegang saham biasa.
d.      Kumulatif dan Berpartisipasi Penuh (KB)
Mencakup hak atas kekayaan bersih dan laba. Memiliki hak atau klaim terhadap kekayaan bersih dan juga hak atas laba (dividen) yang kumulatif serta mempunyai hak atas partisipasinya di dalam jumlah modal yang ditetapkan (sesuai dengan ketentuan yang berlaku) terhadap sisa laba jika ada. Jumlah defisit jika ada merupakan sepenuhnya tanggungjawab pemegang saham biasa. Memiliki hak/klaim terhadap kekayaan bersih dan juga hak atas laba (dividen) yang kumulatif serta mempunyai hak atas partisipasinya di dalam jumlah modal yang ditetapkan (sesuai dengan ketentuan yang berlaku) terhadap sisa laba jika ada. Jumlah defisit jika ada merupakan sepenuhnya tanggungjawab pemegang saham biasa.



7.      Deviden Saham Anak
Misal :
Induk membeli 400 lembar saham anak dengan kurs 175%. Posisi modal anak adalah sebagai berikut :
Modal Saham 500 lembar @ Rp. 100             Rp. 50.000
Laba yang Ditahan                                          Rp. 27.500

Pada tahun tersebut, anak memperoleh laba Rp. 12.500 dan membagikan bonus 50% dari modal yang telah beredar.

a.       Metode Harga Perolehan ( Cost Method )
Apabila metode harga perolehan dipakai, maka tidak ada penghasilan apapun yang harus di akui dari bonus saham yang dibagikan dilain pihak nilai investasi juga tidak berubah meskipun dalam hal ini diterima saham yang sama sebanyak 200 lembar (50% x 400 lembar ). Hal ini sesuai kenyataan , disamping tidak ada pengorbanan yang terjadi untuk 200 lembar saham yang diterima kemudian ini, juga tambahan 200 lembar saham yang diterima sekarang dimiliki itu sama sekali tidak mempengaruhi besarnya bagian  pemilikan perusahaan induk pada perusahaan anaknya.
Oleh sebab itu tidak ada satu alasan apapun untuk menaikan nilai investasi saham-sahamnya bagi Induk. Oleh karena itu pembagian saham bonus berakibat pengurangan terhadap saldo laba yang di tahan dan kenaikan jumlah modal statutair dari jumlah pada saat terjadi pembelian saham, maka apabila setelah terjadi pembagian saham bonus ini disusun neraca konsolidasi. Eliminasi hak-hak pemilikan dari perusahaan induk diatur sebagi berikut :
Ø  Eliminasi terhadap modal saham, dipakai titik tolak dari posisi terakhir (setelah pembagian bonus saham ) sebesar presentase pemilikannya.
Ø  Eliminasi terhadap saldo Laba Yang Ditahan bertitik tolak dari saldo Laba Yang Ditahan  pada saat atau tanggal terjadinya pembelian saham-saham dikurangi dengan jumlah yang di kapitalisasi sebagai modal saham (statutair).




b.      Metode Equity
Apabila metode equity ini dipakai , maka rekening investasi saham perusahaan anak harus di debit sebesar Rp 10.000 (80% x 12.500) sebagi pengakuan  terhadap bagian atas laba yang diperoleh Anak dengan rekening lawan kredit pada Rugi - Laba Anak ( Laba Yang Ditahan).
Penerimaan 200 lembar saham bonus hanya di catat dalam bentuk memo, dan dengan demikian sekarang dimiliki 600 lembar dari 750 lembar saham-saham Anak yang beredar. Dalam hal ini juga berlaku argumentasi yang sama pada metode harga perolehan untuk tidak menaikan nilai investasi saham bagi Induk berhubung bonus saham yang diterima.
Sebalikanya penurunan saldo Laba Yang Di tahan pada Anak juga tidak perlu diikuti dengan mengurangi nilai investasi saham Induk, karena penurunan saldo Laba Yang Ditahan tersebut diimbangi dengan kenaikan saldo Modal Saham dengan jumlah yang sama. Oleh sebab itu rekening (nilai) Investasi Saham pada Anak dalam hubungannya dengan bonus saham yang dibagikan berkurangnya kekayaan bersih PT Anak.
Dengan demikian apabila setelah terjadi pembagian bonus saham kemudian disusun neraca konsolidasi, eliminasi terhadap hak-hak pemilikan pada perusahaan anak didalam daftar lajur dilakukan seperti biasa dalam metode equity, yaitu  bertitik tolak pada posisi keuangan perusahaan anak pada saat neraca konsolidasi disusun.
           

Metode Equity

Metode Cost

Jurnalnya adalah :
     Investasi pada anak     Rp. 10.000
          Laba / rugi                             Rp. 10.000
(bagian induk Rp. 12.500 x 80% penguasaan)

Sedangkan deviden saham (stock deviden) dari 400 menjadi 600 lembar hanya dicatat didalam suatu memo.
Jurnalnya adalah :
    
      Tidak ada jurnal


Sedangkan deviden saham (stock deviden) dari 400 menjadi 600 lembar hanya dicatat didalam suatu memo.