Sabtu, 28 Desember 2013

Keanekaragaman Cirebon



KEANEKARAGAMAN CIREBON

Kota udang, kota wali atau yang lebih dikenal dengan Cirebon adalah salah satu tempat yang sering saya kunjungi diwaktu liburan. Pesona kota cirebon tak hanya bisa menghipnotis wisatawan asing juga wisatawan domestik. Banyak hal yang bisa diperoleh dari kota yang terkenal dengan keanekaragaman budaya.

Ø  Sejarah Cirebon
Asal kota Cirebon ialah pada abad ke 14 di pantai utara Jawa Barat ada desa nelayan kecil yang bernama Muara Jati yang terletak di lereng bukit Amparan Jati. Muara Jati adalah pelabuhan nelayan kecil. Penguasa kerajaan Galuh yang ibu kotanya Rajagaluh menempatkan seorang sebagai pengurus pelabuhan atau syahbandar Ki Gedeng Tapa. Pelabuhan Muara Jati banyak di singgahi kapal-kapal dagang dari luar di antaranya kapal cina yang datang untuk berniaga dengan penduduk setempat, yang di perdagangkannya adalah garam, hasil pertanian dan terasi.

Kemudian Ki Gendeng Alang-alang mendirikan sebuah pemukiman di lemahwungkuk yang letaknya kurang lebih 5 km, ke arah selatan dari Muara Jati. Karena banyak saudagar dan pedagang asing juga dari daerah-daerah lain yang bermukim dan menetap maka daerah itu di namakan Caruban yang berarti campuran kemudian berganti Cerbon kemudian menjadi Cirebon hingga sekarang.

Ø  Keraton
Dilihat dari cerita sejarahnya cirebon memiliki beberapa keraton yaitu keraton kasepuhan, keraton kanoman, keraton kacirebonan, dan keraton keprabon. Yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Keraton Kasepuhan adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon. Makna di setiap sudut arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah. Keraton Kasepuhan didirikan pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang menggantikan tahta dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1506. Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo di dalamnya. Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Salah satu koleksi yang dikeramatkan yaitu kereta Singa Barong. Kereta ini saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.

Bagian dalam keraton ini terdiri dari bangunan utama yang berwarna putih. Di dalamnya terdapat ruang tamu, ruang tidur dan singgasana raja.

Di depan Keraton Kesepuhan terdapat alun-alun yang pada waktu zaman dahulu bernama Alun-alun Sangkala Buana yang merupakan tempat latihan keprajuritan yang diadakan pada hari Sabtu atau istilahnya pada waktu itu adalah Saptonan. Dan di alun-alun inilah dahulunya dilaksanakan berbagai macam hukuman terhadap setiap rakyat yang melanggar peraturan seperti hukuman cambuk. Di sebelah barat Keraton kasepuhan terdapat Masjid yang cukup megah hasil karya dari para wali yaitu Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Ø  Batik Cirebon
Salah satu motif yang paling terkenal dari daerah cirebon adalah batik Mega Mendung atau Awan-awanan. Pada motif ini dapat dilihat baik dalam bentuk maupun warnanya bergaya selera cina. Motif mega mendung melambangkan pembawa hujan yang di nanti-nantikan sebagai pembawa kesuburan, dan pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, , mulai biru muda hingga biru tua. Warna biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan, pemberi penghidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin cerahnya kehidupan.

Daerah di cirebon yang terkenal dengan penjualan batiknya adalah trusmi, beraneka macam motif, dari yang tulis sampai yang cetak serta variasi harga yang kompetitif dan terbilang murah ada di trusmi.






Ø  BAT (British American Tobbaco)
Gedung BAT Cirebon adalah gedung peninggalan Belanda dan sekarang termasuk Benda Cagar Budaya satu dari banyak Benda Cagar Budaya di Cirebon. Gedung BAT Cirebon yang umurnya sudah tua ini terletak di Jl. Pasuketan, Kampung Kebumen, persis di seberang kanan Gedung Bank Mandiri. Gedung BAT Cirebon yang masih berdiri kokoh dan anggun, dan terlihat masih terawat rapi. Gedung BAT Cirebon ini semula merupakan gedung yang dimiliki oleh perusahaan rokok SS Michael.

Gedung BAT Cirebon yang mulai digunakan pada tahun 1924 ini dirancang oleh arsitek F.D. Cuypers & Hulswit bergaya Art Deco, sebuah gaya bangunan yang bermula pada awal 1920-an dan terus digunakan sampai setelah berakhirnya Perang Dunia II. Struktur Art Deco adalah berdasar pada bentuk geometris matematis, yang ketika itu gaya bangunan ini terlihat elegan, glamor, fungsional dan modern.

Ø  Bangunan Tua
Selain mengunjungi tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah di cirebon saya juga menikmati beberapa spot bangunan tua yang unik dan indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar